MEMBANGKITKAN SEMANGAT DALAM PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI

MEMBANGKITKAN SEMANGAT DALAM PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI
Lomba cipta esay nasional

Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran yang di mana ditujukan untuk
mengajarkan kepada peserta didik tentang suatu hal atau pengetahuan. Menurut salah seorang
penggagas Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Al-Ustadzah Enah Huwainah, beliau menulis
dalam bukunya yang berjudul At-Tarbiyyah wat Ta’liim “pendidikan merupakan sebuah
transformasi ilmu bagi semua peserta didik yang berbeda-beda, yang mana kita memilihnya
(ilmu-ilmu itu) dengan tujuan untuk membantu peserta didik tersebut dalam mengembangkan
fisik, akal pikiran, dan budi pekertinya, sampai mencapai derajat kesempurnaan, sesuai dengan
kemampuannya, agar mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan individual ataupun
sosialnya, dan menjadikan segala sesuatu yang tampak pada dirinya menjadi lebih sempurna,
lebih meyakinkan, dan memberikan kebaikan bagi masyarakat1 Adapun pendidikan sangatlah penting dan merupakan suatu bagian pokok dari
kehidupan ini, terutama pada Revolusi Industri 4.0, yang di mana pendidikan sudah semakin
maju dan berkembang. Pendidikan tidak hanya tentang pembelajaran di dalam kelas saja, akan
tetapi juga merupakan sebuah pengalaman yang akan menjadikan pembelajaran, karna
“Experience is the best teacher”.
Terhitung sejak mewabahnya virus Covid-19 di Indonesia. Sejak bulan Maret 2020
yang menginfeksi dua orang WNI, hingga saat ini jumlah penderita sudah mencapai 8.072
menjadi 751.270 kasus. Sedangkan Pasien sembuh bertambah 6.839 menjadi 617.936 orang.
Dan pasien meninggal bertambah 191 menjadi 22.329 orang2 , maka sejak itu pulalah
berubahnya tatanan kehidupan kebiasaan masyarakat dunia, begitu pula di Indonesia, salah
satunya dalam sistem pendidikan. Sebelum mewabahnya virus ini, sistem pendidikan di dunia
termasuk Indonesia dilakukan dengan cara tatap muka, akan tetapi semenjak adanya virus ini,
semua negara tak terkecuali Indonesia menggunakan sistem Pembelajaran jarak jauh, atau lebih
kita kenal dengan sebutan sistem pembelajaran daring.
Berbagai pembelajaran mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa
menggunakan pembelajaran metode seperti ini. Dengan pergantian sistem pembelajaran
tersebut timbullah berbagai efek yang tak terhindarkan, baik dari sisi positif maupun negatif.

     Jika kita lihat dari sisi positif dengan adanya pembelajaran menggunakan metode ini, maka
para pengajar dan peserta didik semakin pandai menggunakan teknologi, kemudian dengan
adanya pandemi ini memicu transformasi pendidikan itu sendiri, tentu berdampak positif
karena penggunaan teknologi dalam pendidikan selaras dengan era Revolusi Industri 4.0 yang
terus merangkak maju, banyak pula munculnya aplikasi belajar yang berbasis secara Online,
dengan kemudahan-kemudahannya. Adapun sisi negatif dari pembelajaran daring yaitu
pembentukan karakter pada diri peserta didik khusunya pada anak usia 5-8 tahun yang
seharusnya bermain dengan teman-teman disekolah guna membantu pertumbuhan mental dan
karakternya3, kurangnya semangat para peserta didik dalam proses belajar mengajar, tidak
terbentuk konsentrasi yang maksimal, sehingga peserta didik merasa lebih cepat bosan dan
lelah, begitu pula masih belum meratanya wilayah cakupan untuk pembelajaran online ini,
karna seperti yang kita ketahui, bahwasanya Indonesia merupakan negara kepulauan yang
sangat luas, dari Sabang sampai Merauke, yang di mana akses Internet dari sistem
pembelajaran Online ini belum merata, sehingga belum tercakupnya ke tempat atau wilayah
peserta didik, dan inilah yang merupakan salah satu kendala yang dihadapi masyarakat dalam
menghadapi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini.
Karena adanya pandemi Covid-19 ini, pemerintah berupaya memberikan subsidi
berupa kuota belajar bagi para pengajar dan peserta didik. Adapun Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makariem mengatakan “ Bantuan kuota gratis akan
diteruskan di 2021. Setelah empat bulan belakangan ini, pemerintah lewat Kemendikbud
memberikan kuota gratis kepada siswa, mahasiswa, guru, dosen, tenaga kependidikan, dan
lainnya” 4. Akan tetapi pada kenyataannya, 84% pembagian kuota gratis sudah terealisasikan,
tetapi 16% kendala lainnya terdapat pada masyarakat yang berada di pelosok daerah, karna
terkendala oleh gangguan sinyal yang tidak stabil. Perlu kita ketahui, bahwa saat ini penerapan pemberian subsidi selain kuota gratis guna mempermudah Pembelajaran Online telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan memasang sekitar 9.000 WiFi di beberapa titik tertentu di setiap RT ataupun RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak).

      Sedangkan bagaimana dengan kebutuhan sinyal di daerah-daerah lain di Indonesia
seperti Aceh, Papua, NTT, NTB, Kalimantan, Sulawesi dan lain sebagainya ? yang
keberadaannya jauh dari jangkauan kota ? Dengan adanya kendala dalam kelancaran sinyal
guna terlaksananya Pembelajaran online, maka pemerintah melalui Kemendikbud mulai
meratakan fasilitas seperti WiFi tersebut melalu kerja sama dengan pemerintah masing-masing
Provinsi, agar mempermudah para peserta didik dalam proses pembelajarannya. Seperti yang
diberitakan di media massa, banyak dari peserta didik yang bertempat tinggal di wilayah yang
jauh jangkauannya, mereka harus menaiki bukit atau memanjat pohon dan membuat rumah
pohon guna mendapatkan sinyal demi berlangsungnya kegiatan belajar online.

    Dengan terkendalanya sinyal, mengakibatkan tingkat semangat dan keinginan Peserta
didik dalam belajar menurun, ini juga disebabkan oleh Pengajar yang memberikan Materi
dengan monoton. Guna meningkatkan semangat dan keinginan dalam masa belajar, diharapkan
para tenaga pengajar menggunakan metode yang Interaktif, tidak hanya kepada kalangan murd
TK hingga SD, akan tetapi perlu diperhatikan pula untuk anak di tingkat SMP hingga
Mahasiswa, yang di mana dalam masa itu sedang terjadinya proses Pubertas, yang
mengakibatkan pelajar ingin mengekspresikannya ke dalam pergaulannya, ditambah dengan
adanya Pembelajaran Online ini semakin membuat mereka lebih merasa bebas, karna tidak ada
yang mengawasinya selain Orang tua. dan diharapkan para tenaga pengajar memberikan
wejangan di setiap akhir pertemuan dengan para peserta didik, guna membangkitkan kembali
semangat belajar mereka meskipun dari rumah.
Diharapkan Pemerintah beserta para Tenaga Pengajar saling bekerja sama guna
meningkatkan Pendidikan dimasa Pandemi ini, Pemerintah berusaha dengan memaksimalkan
tersebar dengan merata dan baiknya kuota maupun sinyal, sedangkan para Guru berupaya
membangkitkan kembali minat dan semangat para murid guna terciptanya Pendidikan yang
stabil ditengah Pandemi Covid-19, Karena suatu proses pembelajaran itu sangat penting dan
berharga sejak kita dilahirkan, hingga kita meninggal.
Disusun Oleh :
Ziad Sallum Atmanagara (2019200202)
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Komentar

Postingan Populer